Sabtu, 01 November 2025

Menghidupkan Kembali Sejarah: Foto Cut Nyak Dhien yang Kini Berwarna

Sejarah bukan sekadar kumpulan cerita masa lalu — ia adalah identitas dan kebanggaan kita sebagai bangsa. Salah satu tokoh perempuan paling berani dalam sejarah Indonesia adalah Cut Nyak Dhien, pahlawan asal Aceh yang dikenal karena semangat juangnya melawan penjajahan Belanda. Selama ini, foto beliau yang beredar luas umumnya berwarna hitam putih, mencerminkan masa di mana teknologi fotografi masih sangat terbatas.




Namun kini, dengan bantuan teknologi digital modern, saya mencoba mengubah foto Cut Nyak Dhien dari hitam putih menjadi berwarna. Tujuannya sederhana: menghadirkan sosok beliau dengan nuansa yang lebih hidup, agar generasi muda bisa lebih dekat dengan sejarah perjuangan bangsa.

Proses Digitalisasi dan Pewarnaan

Proses ini dimulai dengan pemindaian (scanning) foto lama beresolusi tinggi. Setelah itu, saya menggunakan teknik colorization — yakni memberi warna pada foto hitam putih menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan sedikit sentuhan manual untuk menyesuaikan warna kulit, pakaian, serta latar belakang sesuai konteks sejarah.

Setiap warna yang diterapkan tidak dilakukan sembarangan. Saya menelusuri referensi sejarah, seperti busana adat Aceh pada masa itu, warna kain yang umum digunakan, hingga gaya pencahayaan khas foto tahun 1800-an. Hasil akhirnya adalah potret Cut Nyak Dhien yang tampak realistis, seolah diambil dengan kamera masa kini.

Makna di Balik Pewarnaan Ini

Mengubah foto pahlawan menjadi berwarna bukan sekadar soal estetika. Ini tentang menghidupkan kembali semangat perjuangan mereka dalam bentuk yang bisa lebih mudah diterima generasi modern. Dengan melihat wajah Cut Nyak Dhien dalam warna yang lebih nyata, kita seakan bisa merasakan keberanian dan keteguhan hatinya yang legendaris.

Proyek kecil ini juga saya harapkan dapat menjadi bagian dari upaya pelestarian sejarah digital Indonesia — agar tokoh-tokoh besar kita tidak hanya diingat lewat buku, tetapi juga melalui visual yang menginspirasi.